Siapa Sebenarnya yang Berhak Menjadi Penerima Daging Kurban?

Siapa sebenarnya yang berhak menjadi penerima daging kurban? Pertanyaan ini sering kali muncul menjelang hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah. Pastinya menjadi saat yang paling sahabat sekalian tunggu-tunggu. Keceriaan di waktu menyembelih hewan kurban dan membagi-bagikan dagingnya rasanya sudah tak sabar lagi untuk segera kita lakukan.

Nah, saat berkurban, Sahabat tak cukup hanya memperhatikan kondisi kesehatan dan fisik hewan kurban yang akan disembelijh sebagai kelengkapan dari ibadah kurban ya. Sahabat juga harus mengetahui siapa orang yang berhak menerima daging dari hewan kurban yang kita sembelih. Berikut ini penjelasan siapa yang seharusnya menjadi penerima daging kurban.

Penerima Daging Kurban dalam Islam

Fakir-miskin-sebagai-penerima-daging-kurban-1

Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Abu Musa Alisfahani disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW membagikan daging hewan kurban yang disembelih sebanyak sepertiga untuk keluarganya. “Makanlah, berilah makan orang miskin, dan hadiahkanlah,” Demikian sabda Rasulullah dalam hadis yang diriwayatkan Abu Musa Alisfahani.

Dalam beberapa Riwayat juga diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW memakan daging dari hewan kurban yang beliau sembelih. Seperti yang termaktub dalam hadis riwayat Imam Al Baihaqi yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW ketika hari Idul Fitri tidak keluar dulu sebelum makan sesuatu. Ketika Idul Adha tidak makan sesuatu hingga beliau kembali ke rumah. Saat kembali, beliau makan hati dari hewan kurbannya.

Lalu sepertiganya lagi diberikan Rasulullah kepada tetangganya yang fakir dan miskin. Apa yang dilakukan Rasulullah itu sesuai dengan QS Al Hajj ayat 28 yang berbunyi: Makanlah sebagian dari daging kurban dan berikanlah kepada orang fakir.

Hal serupa juga difirmankan Allah SWT dalam QS Al Hajj ayat 36 yang berbunyi: “Makanlah sebagian dari daging kurban, dan berikanlah kepada orang fakir yang tidak minta-minta, dan orang fakir yang minta-minta”.

Kemudian sepertiganya lagi dihadiahkan Rasulullah kepada kerabatnya. Apa yang dilakukan Rasulullah itu juga dinyatakan oleh dalam kitab Alfiqhul Islami wa Adillatuhu yang disebutkan, bahwa ulama Hanafiyah dan Hanabilah menganjurkan agar sebagian daging hewan kurban dibagikan kepada kerabat, teman, dan tetangga sekitar meskipun mereka kaya.

Tetapi Rasulullah juga pernah membagikan seluruh daging kurbannya untuk disedekahkan kepada orang-orang yang tidak mampu. Diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalibradhiyallahu ’anhu, Nabi Muhammad SAW memerintahkan dia untuk mengurusi unta-unta hadyu. 

Beliau memerintah untuk membagi semua daging kurbannya, kulit dan jilalnya (kulit yang ditaruh pada punggung unta untuk melindungi dari dingin) untuk orang-orang miskin. Dan beliau tidak memberikan bagian apapun dari qurban itu kepada tukang jagal sebagai upah.

Baca Juga: Catat! 4 Larangan Kurban yang Pantang Dilanggar

Jika kita lihat, Rasulullah tidak kaku dalam membagi-bagikan daging kurbannya. Terkadang beliau menyisihkan untuk dirinya dan keluarga. Namun di lain waktu beliau membagikan seluruh daging kurbannya kepada fakir miskin. Sebagaimana Rasulullah, sahabat pun bisa membagikan daging kurban secara sebagaimana yang beliau contohkan.

Jika memang di daerah tempat tinggal sahabat banyak terdapat fakir dan miskin, daging kurban bisa dibagikan seluruhnya kepada mereka. Membagikan daging kurban kepada para fakir miskin pastinya akan menambah keceriaan mereka di Hari Raya Idul Adha yang jarang mereka nikmati.

Memperhatikan Kelayakan Hewan Kurban

Syarat sah hewan ternak kurban sehat

Nah, untuk bisa membagikan daging kurban kepada orang banyak, sahabat jangan lupa memilih hewan kurban dengan kualitas terbaik. Hewan kurban yang dipilih harus benar-benar sehat dan fit. Sebaiknya sahabat memilih hewan kurban yang bertubuh besar, gemuk sehingga dagingnya banyak, dan fisiknya sempurna.

Lagipula, sudah menjadi keutamaan bagi kita untuk memberikan hewan kurban yang terbaik. Ingat, kualitas hewan kurban yang akan kita sembelih setidaknya mencerminkan pula kesungguhan kita untuk berkurban. Di Indonesia umumnya hewan yang dijadikan kurban adalah sapi, kambing, dan domba. Masing-masing hewan punya ketentuan yang harus diperhatikan agar kualitas hewan kurban sahabat benar-benar bagus.

Jika sahabat hendak berkurban sapi, maka minimal harus berusia dua tahun dan telah masuk tahun ketiga. Jika sahabat hendak berkurban domba minimal ketika dombanya berusia satu tahun. Sementara itu bagi sahabat yang hendak berkurban kambing minimal kambingnya harus berusia satu tahun dan telah masuk tahun kedua.

Kemudian, sahabat jangan pula lupa memperhatikan kondisi fisik dan kesehatan hewan kurbannya. Hewan yang akan disembelih harus dalam keadaan sehat, bebas dari cacat atau penyakit. Setelah dipastikan hewan kurban yang akan kita sembelih berkualitas, kita pun akan tenang dan dengan senang hati pula membagikannya kepada para dhuafa atau tetangga-tetangga kita.

Namun di masa pandemi Covid-19 ini, sahabat jangan melupakan protokol Kesehatan saat membagi-bagikan daging kurban kepada para dhuafa dan tetangga ya. Jangan lupa mengenakan masker dan menghindari kerumunan Ketika membagi-bagikan daging kurban.

Baca Juga: Cara Aman dan Nyaman Kurban Online di Tengah Pandemi

Ada baiknya juga sahabat tidak menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging kurban yang akan dibagikan. Sahabat bisa menggunakan besek yang terbuat dari anyaman bambu sebagai pengganti kantong plastik.

Nah, di zaman yang serba digital ini, sahabat enggak perlu lagi susah-susah untuk membagi-bagikan sendiri daging kurban. Jika ingin merasakan kemudahan dalam membagikan daging kurban, sahabat bisa berkurban melalui Dompet Dhuafa.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Kurban Online dalam Islam?

Dengan jaminan kualitas hewan kurban yang baik, sahabat enggak perlu khawatir. Ditambah pula dengan keberadaan jaringan Dompet Dhuafa di hamper seluruh wilayah Indonesia, sahabat juga enggak perlu khawatir daging kurban tidak sampai ke tangan yang berhak.

Dompet Dhuafa juga bekerja sama dengan tim penyembelihan yang professional. Jadi pastinya proses penyembelihan hewan kurban sahabat sesuai dengan syariat yang sudah ditetapkan. Jadi, perasaan was-was pun enggak bakal ada selama berkurban. Sahabat bisa berkurban melalui Dompet Dhuafa dengan mengklik tautan Dompet Dhuafa dengan berbagai pilihan sistem pembayaran yang memudahkan sahabat.