4 Puasa Sunnah Istimewa Sebelum Idul Adha

Puasa Idul Adha merupakan ibadah yang dilakukan sebelum hari raya kurban dilaksanakan. Menjelang Hari Raya Idul Adha, terdapat empat jenis puasa sunnah istimewa. Bila dijalankan puasa sunnah ini, akan memperoleh pahala dan keberkahan dari Allah SWT. Memang apa yang membuatnya istimewa? Simak keutamaan 4 puasa sunnah istimewa sebelum Idul Adha berikut ini.

1. Puasa Idul Adha Pertama: Puasa Dzulhijjah

Kalendar-Juli-Dzulhijjah-2021-1

Puasa Idul Adha yang pertama dilakukan pada 7 hari di awal bulan Dzulhijjah. Sebuah anjuran yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini berdasarkan sebuah hadits, sebagaimana yang diceritakan dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, …” (HR. Abu Daud no. 2437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Baca Juga: Bacaan Sholat Idul Adha Lengkap dengan Arti dan Tata Caranya

Keutamaan Puasa Dzulhijjah, selain karena disunnahkan oleh Rasulullah, umat Islam yang mengamalkannya juga akan memperoleh cinta dari Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Ibnu ‘Abbas, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah).”

Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757).

Bagi Sahabat yang ingin memperoleh cinta dari Allah SWT, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadits di atas, dapat mengamalkan puasa Dzulhijjah yang tiba tidak lama lagi. Dan berikut ini lafaz niat puasa Dzulhijjah yang Sahabat bisa hafalkan mulai dari sekarang.

Lafaz Niat Puasa Dzulhijjah

Nawaitu shauma syahri Dzilhijjati sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah di bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala”

2. Puasa Tarwiyah, Puasa Idul Adha Hari Ke-8

Puasa sunnah tarwiyah atau arafah di bulan dzulhijjah

Masih di bulan yang sama, yaitu Dzulhijjah. Puasa Tarwiyah adalah puasa Idul Adha yang dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah, atau yang biasa disebut sebagai hari Tarwiyah.

Keistimewaan mengamalkan puasa Tarwiyah adalah seperti berpuasa selama setahun dan dijauhkan dari api neraka. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang berbunyi:

Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan puasa hari arafah seperti puasa dua tahun.” Hadits yang diriwayatkan Ali Al-Muhairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas.

Dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah SAW berkata, “Tiap hamba Allah SWT yang berpuasa sehari karena Allah SWT, maka Allah SWT akan menjauhkan wajahnya dari api neraka hingga jarak 70 tahun.” (HR Muslim).

Itulah keistimewaan yang Sahabat bisa peroleh saat mengamalkan puasa Tarwiyah. Bagi Sahabat yang ingin mengamalkannya bisa menghafalkan lafaz niatnya.

Lafaz Niat Puasa Tarwiyah

Nawaitu shaumal tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala. 

Artinya: “Saya niat berpuasa sunah Tarwiyah karena Allah SWT.”

3. Puasa Arafah, Puasa Sunnah Hari Ke-9

Niat Puasa Arafah

Puasa Arafah dilakukan pada hari ke 9 Dzulhijjah, atau disebut sebagai hari Arafah. Pada hari itu umat Islam sedang menjalankan wukuf di Padang Arafah yang menjadi salah satu rangkaian ibadah Haji.

Bagi umat Islam yang tidak menjalankan ibadah Haji dianjurkan untuk berpuasa pada hari Arafah. Sebab keutamaannya melaksanakan ibadah puasa pada hari itu begitu besar. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini:

Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).

Dari Aisyah mengatakan Rasulullah SAW berkata, “Tidak ada hari saat Allah SWT membebaskan lebih banyak hambaNya dari api neraka selain pada Hari Arafah. Allah SWT mendekat, membanggakan hambaNya di depan para malaikat, dan berkata: Apa yang hambaKu inginkan?” (HR Muslim).

Puasa Idul Adha di Hari Arafah memiliki dua niat. Niat pertama bila dilafalkan pada hari sebelum berpuasa. Niat kedua dilafalkan pada saat Hari Arafah. Bagi Sahabat yang ingin mengamalkan puasa Idul Adha, berikut ini lafaz niat puasa Arafah. 

Lafaz Niat Puasa Arafah yang Diucapkan Sehari Sebelum

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati yauma Arafah lillahi ta‘ala. 

Artinya: “Saya berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

Bacaan Niat Puasa Arafah yang Diucapkan Saat Memulai Hari: 

Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Arafah lillahi ta’ala. 

Artinya: “Saya berniat puasa sunnah Arafah pada hari ini karena Allah SWT.”

4. Puasa Sebelum Berangkat Shalat Idul Adha

Perbanyak puasa di Bulan Dzulhijjah

Terakhir adalah puasa sebelum berangkat melaksanakan ibadah shalat Idul Adha. Puasa yang dilakukan tidak dilakukan seharian, lebih tepatnya menahan makan dan minum sejak subuh hingga selesai menunaikan ibadah shalat ied. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini:

Dari ‘Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fithri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.” (HR. Ahmad 5: 352.Syaikh Syu’aib  Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Baca Juga: Hebatnya Niat dan Keutamaan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

Puasa Idul Adha yang keempat adalah menahan makan dan minum, bangun tidur sampai selesai menunaikan shalat ied. Bila tidak melakukan kurban, maka diperbolehkan makan dan minum setelah shalat ied. Bila berkurban, disunnahkan untuk berpuasa sampai menyantap hasil kurbannya. Puasa yang dimaksud bukanlah puasa dari matahari terbit hingga terbenam. Sebab hukumnya haram apabila puasa satu hari penuh pada Hari Raya Idul Adha.

Rasulullah SAW bersabda: Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini,” (HR At-Tirmidzi).

Selain menunaikan ibadah puasa sunnah, jangan lupa untuk tunaikan juga ibadah kurban sebagai ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Tunaikan ibadah kurban bersama Dompet Dhuafa, klik banner di bawah ini.